Bisnis
merupakan sebuah lahan usaha yang begitu luas dan besar penghasilannya. Ada kalanya
sesuatu hal yang nampak tidak mungkin dapat dicapai dengan mudah dan cepat
namun dapat dipatahkan begitu saja pencapaiannya oleh bisnis. Namun adapula
hal-hal mustahil dari keburukan yang akan menimpa seseorang seperti jatuh
misking akibat bangkrut, stress, jadi gelandangan hingga gila sekalipun
dikarenakan bisnis.
Bisnis sebuah usaha yang dapat saya
katakan suatu pekerjaan yang sarat akan pertaruhan. Loh kok pertaruhan sih? Kan
usaha... dagang??
Ya
pertaruhan saya katakan karena dengan berbisnis itu artinya kita sudah
mempertaruhkan nama baik kita sebagai pribadi dalam kehidupan. Baik buruknya
kita dapat juga orang kemudian menilainya melalui baik buruknya bisnis yang
kita jalankan.
Lalu
pertruhan yang berikutnya ialah tentang kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud
disini bukan tentang kepercayaan kita pada tuhan atau sang penguasa, melaikan
kepercayaan antara diri kita dan juga para costumer. Sekali kita membuat
sedikit saja kesalahan yang membuat cotumer kecewa, maka hilang sudahlah
kepercayaan yang ada pada kita dari cutomer itu.
Itu
mengapa saya katakan bisnis itu sebuah usaha yang sarat dan tak jauh dari
pertaruhan.
Loh
kalau gitu kenapa koq banyak orang menginginkan untuk bisa berbisnis??
Padahalkan
resikonya sangat besar sekali?
Apa
nanti gak bisa menimbulkan banyak musuh?
Bisa-bisa
hidupnya gak nyaman deh nantinya?
Itu
beberapa pertanyaan yang seringkali hinggap dari segudang pertanyaan lainnya
yang menganggap bisnis itu pekerjaan yang begitu besar akan resikonya dan takut
untuk menjalankannya. Tapi sebenarnya, tanpa melakukan apapun kita itu sudah
memiliki sebuah resiko, yaitu resiko tidak memiliki apapun. Terus mau hidup gak
punya apa-apa? Hehe...
Kenapa
banyak orang menginginkan untuk bisa berbisnis dan mati-matian banyak orang
rela merogoh kocek begitu besar untuk belajar berbisnis. Ada pula yang sampai
berkali-kali merugi namun tak kunjung jera??
Kita
lihat sekila yuk para pebisnis muda di tanah air. Kira-kira bagaimana hidup
mereka?
Senang?...
Bahagia?.. Gagah?
Terus
mau hidup seperti mereka?...
99,99
% saya yakin semua bilang mau.
Loh
koq 99,99% sih. Itu mah semua orang pasti mau dong, kenapa gak bilang 100 %
aja.
100
itu sama dengan 10, dan bagi saya nilai segitu adalah nilai sempurna. Sedang didunia
ini tidak ada satupun makhluk yang sempurna kecuali Tuhan sang pencipta. (loh
koq jadi ngomongin Tuhan. Gak nyambung yah) hehe.
Lalu
kaitannya dengan media online apa nih?
Semakin
hari, teknologi semakin maju dengan pesat. Pada zaman dahulu kala, saat kita
mau menyampaikan sebuah pesan saja harus
menunggu sampai berhari-hari kan? Ya kan?
Tapi
coba bandingkan dengan sekarang?
Dengan
semakin majunya zaman dan teknologi, maka akses untuk berkomunikasi dengan para
calon cotumerpun akan mejadi semakin mudah. meski sebenarnya mejadi kurang baik
karena ada nilai yang hilang didalamnya, seperti tidak adanya ijab jual-beli
tatap muka yang di ajarkan Rasull, namun dengan semakin canggihnya teknologi
dan alat komunikasi semua itu menjadi bisa terwakili.
Alhasil
dari kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini, maka daya saingpun antas
sesama pebisnispun akan semakin sengit.
Kreativitas-kreativitas
dari masing-masing akan saling beradu dengan beragamnya media yang sudah
tersedia. Dan media online adalah salah satu sasarannya.
Dengan
media online, maka kita akan semakin mudah dan luas dalam mencari cutomer. Mengapa
demikian?
Dengan
berubahnya waktu dan zaman, maka kitapun harus ikut berubah dan ambil andil
dalam perubahan tersebut. Bila tidak, maka kitalah yang akan terbawa dan
mungkin terseret dari perubahan yang ada.
Perubahan
teknologi saat ini mendorong kreativitas para pebisnis untuk membua ruang dalam
ranah teknologi.
Saat
ini, jumlah penduduk Indonesia sekitar 250jt-an jiwa, dan FAKTANYA ada 308 jt
pengguna media sosial yang tercatat aktive di Indonesia.
Loh
koq bisa jumlah pengguna medsos lebih banyak dari jumlah penduduk?
Apa
ia anak kecil sekalipun yang masih balita sudah menggunakan gadget dan media
sosial?
Bukan
seperti itu, namun yang terjadi ialah rata-rata dari penduduk Indonesia
memiliki lebih dari satu gadget atau smartphone di tangannya. Jujur saya
sendiri memiliki 2 gadget aktive dan 1 agdget yang belum aktive karena belum
ada kartu simnya. (hehe..)
Tapi
bukan jumlah smartphone yang menjadi topik penbahansan disini, melainkan jumlah
pengguna media sosial.
Denan
begitu besarnya jumlah pengguna media sosial di Indonesia dibanding dengan
jumlah penduduknya sendiri, itu memiliki arti bahwa pangsa pasar untuk
menjalankan bisnis di dunia internet atau media inline itu sangatlah besar
sekali.
Dan
ini belum banyak disadari betul oleh pengguna smartphone di negeri ini.
Pada
tahun 2014 lalu terhitung bahwa keuntungan dari penjualan online yang dilakukan
oleh para pebisnis online shop dan e-commerce di Indonesia mencapai angka
400T/tahun, dan kan terus naik dan bertambah di setiap tahunnya.
Nah
bagi kamu para pebisnis muda dan kreative lainnya. Masih mau meninggalkan
peluang ini.
Semoga
bermanfaat dan menjadi informasi penggugah bagi para pebisnis muda di
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar